Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

13 Kenangan Jaman SD yang Takan Pernah Terlupakan


Takan ada habisnya jika kita membahas kenangan masa kecil yang sangat menyenangkan, apalagi pada saat duduk di bangku sekolah dasar. Masa kecil kami penuh dengan kegembiraan, canda tawa dan kepolosan dari seorang anak kecil. Menjalani hari tanpa adanya beban yang ada hanyalah main, main dan main, itulah kami.

Masa kecil kami penuh dengan optimisme, pada saat ditanya ibu guru "Kalian cita-citanya mau jadi apa? ) dengan penuh semangat kami menjawab ada yang mau jadi polisi, tentara, dokter dan lain-lain. Setelah kami tumbuh dewasa kami malah kebingungan dengan cita-cita di masa kecil, di saat kami masih kecil ingin segera cepat besar, sudah kami besar malah ingin kembali ke masa kecil.

13 Kenangan Jaman SD yang Takan Pernah Terlupakan


Saya yakin semua orang pasti merasakan hal yang sama dengan saya, ingin kembali ke masa kecil dimana semuanya serba indah hidup tanpa beban tanpa memikirkan apapun, besar dalam dekapan kasih sayang orang tua. Dan kini semakin kita beranjak dewasa semua keindahan itu ada perlahan sirna, yang ada  kini hanyalah masalah yang terus menghampiri. Itulah jalan kehidupan.

Beranjak dari kegelisahan akan kenangan waktu SD, saya akan sedikit mengajak teman-teman untuk bernostalgia kenangan saat kita duduk di bangku sekolah dasar. kita akan merasa malu sendiri jika ingat kekonyolan masa kecil emm...  langsung saja deh.


13 Kenangan Jaman SD yang Takan Pernah Terlupakan

1. Pucat ketika mendengar petugas medis akan datang ke sekolah

Jika ada petugas medis yang datang ke sekolah itu tandanya akan di lakukan imunisasi atau suntik imun, itu sangat menankutkan bagi kami waktu itu. Tak sedikit siswa yang menagis karena takut di suntik, saya sebagai murid laki-laki tidak kehabisan akal untuk menghindari itu semua, sambil  menunggu giliran saya ijin kepada guru ke toilet alasannya kebelet padahal mau kabur, dan masuk sekolah lagi ke esokan harinya. 

2. Duduk yang paling rapi pulang duluan

Ada satu kalimat legendaris yang akan selalu kami ingat kala itu, menjelang pulang sekolah ibu guru menyuruh kami berdo'a dan bersiap-siap untuk pulang. "Ayo duduk yang rapi, nanti yang duduknya rapi pulang duluan" seketika itu kami duduk dengan tegap dan rapi, tangan bersedekap diatas meja, pandangan lurus ke depan tanpa lirik kanan-kiri. Satu persatu murid yang dianggap duduknya paling rapi di persilahkan pulang duluan, tak sampai 10 orang yang di suruh pulang  semua murid berlari berebutan ingin pulang, berlari sambil menciumi tangan ibu guru. Sungguh menyenangkan masa kecil kami dulu.

3. Operasi kuku setiap pagi sebelum masuk kelas

Apakah teman-teman mengalami hal serupa waktu SD ? dimana ibu guru berdiri di depan pintu kelas sambil memegang penggaris panjang dan anak-anak disuruh berbaris dengan tertib, di panggil satu persatu kemudian di lihat kedua tangan mereka apakah kukunya panjang atau kotor, jika di dapati ada siswa yang memiliki kuku panjang maka siap-siap tangan kita akan di pukul menggunakan penggaris.

Meskipun kami sering di pukul tetapi kami tidak merasa dendam karena kami sadar semua itu adalah bentuk rasa cinta ibu guru kepada kami, beda halnya dengan sekarang saya melihat berita ada beberapa guru yang di laporkan orang tua siswa kepada polisi dengan alasan kekerasan. Sungguh ironi dunia pendidikan sekarang.

4. Jajanan legendaris

Waktu kami sekolah SD dulu ada banyak sekali jajanan legendaris kala itu, yang kini sudah mulai jarang saya temui atau bahkan sebagiannya sudah punah tergerus peradaban zaman. Yang masih saya ingat sampai sekarang yaitu, Gulali yang rasanya manis yang bisa di bentuk ayam, burung, kura-kura, bentuk jagung kemudian di celup ke cairan yang rasanya asam sekali menjadikan jajanan itu banyak di gemari anak-anak pada masanya. Kemudian ada harum manis yang seperti rambut nenek-nenek berwarna merah muda rasanya manis sehingga kami anak-anak sangat menyukainya waktu itu, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tapi semua itu sudah lama menghilang atau bahkan sudah tidak ada lagi yang menjualnya, jajanan legendaris yang masih eksis sampai sekarang yaitu telor gulung, bahkan belakangan ini sempat viral di kalangan milenials, rasanya yang gurih dan enak semua orang jadi suka anak-anak maupun dewasa.

5. Berkelahi dengan teman sekelas

Yang seperti ini sebenarnya tidak patut di contoh karena tidak baik dan akan merugikan sesama, dengan teman harusnya kita menjalin tali persahabatan dengan baik, saya rasa semua teman-teman pasti pernah mengalaminya, biasanya semua berasal dari saling ledek terus saling ledek nama orang tua terus semakin lama semakin panas keduanya dan jadilah perkelahian. Akhirnya semua menangis dan di bawa ke kantor sekolah kemudian di tanya sama guru sambil terisak-isak dan sampai akhirnya kedua murid yang berkelahi tadi di suruh pulang duluan. Di keesokan harinya dua orang yang bertengkar kemarin bermain seperti biasa lagi tanpa ada rasa dendam dan amarah, ya itulah kami anak-anak.

6. Marah ketika ada yang menyontek

Apakah teman-teman pernah mengalami ada teman sebangku yang menyontek saat ulangan, pasti sangat menyebalkan bukan. Hal yang kami lakukan waktu itu jika ada teman yang mau menyontek maka kami kurung sekeliling teritorial meja kami dengan buku pelajaran yang lain agar teman sebelah tidak bisa menyontek. Haha begitu kreatifnya kami kala itu.

7. Permainan konyol tapi menghibur

Jika ingat permainan konyol yang pernah kita lakukan waktu kita SD dulu saya senyum-senyum sendiri merasakan kebodohan yang amat sangat, tapi balik lagi kala itu kita hanyalah anak-anak polos yang tidak tahu apa-apa yang kami tahu hanyalah bermain. Permainan yang sering saya lakukan dengan teman-teman yaitu Petak Umpet, biasanya kita jaga bergantian pas bagian saya lama sekali karena ada satu teman saya yang belum ketemu, tidak tahu ngumpet dimana saya sudah cari kemana-mana akhirnya saya menyerah dan bilang ke teman-teman untuk mengakhiri permainan ini dikarenakan sudah sore, sebelum emak menjemput dengan membawa lidi lebih baik kami pulang duluan. Di perjalanan menuju kerumah saya melewati rumah teman saya yang belum saya temukan tadi dan saya bertanya kepada ibu beliau dan kata ibu beliau dia sedang tidur dari tadi, pantesan di cari kemana-mana tidak ada ternyata orangnya tidur di rumah.

8. Main sampai lupa waktu

Sehabis pulang sekolah SD jika cuaca bersahabat angin bagus kami bermain layang-layang di tanah lapang yang akan di jadikan perumahan dekat kampung kami, itutlah kenapa kami waktu itu hitam-hitam karena sering berjemur di bawah terik matahari. kammi bermain layangan dari sehabis pulang sekolah sampai ashar, sesudah itu di lanjut main bola di lapangan yang tidak jauh dari kami bermain layangan tadi. Permainan akan semakin seru jika terjadi hujan besar waktu kami main bola, maka kami akan sesering mungkin melakukan tekling seperti yuga mensleding tsubasa haha sangat menyenangkan sekali. Adzan magrib lah yang menandakan waktu bermain kami usai. 

9. Di sekolah jarang pakai sepatu

Jujur saja selama saya duduk di sekolah dasar saya janrang mengenakan sepatu, entah kenapa tapi semua siswa rata-rata jarang pakai sepatu. Jarak antara sekolah dan rumah tidak begitu jauh selang tiga rumah saja, kami lebih sering meengenakan sandal ketimbang sepatu. Bukan karena kami tidak memiliki sepatu, sepatu kami pakai di pagi hari saja menjelang jam istirahat kami anal laki-laki memilih untuk melepas sepatu sampai jam pulang. Itu semua terasa asik dan menyenangkan.

10. Cinta monyet

Tak bisa di pungkiri lagi semua orang pasti pernah mengalami yang namanya cinta monyet, cinta di masa kannak-kanak, waktu itu kami tidak menanggapi itu semua dengan serius yah namanya juga anak-anak, terkadang itu hanyalah lelucon tetapi orang lain menganggapnya serius. 
Pernah mengalami lempar-lemparan kertas yang isinya tulisan seperti surat cinta-cintaan gitu deh.. selamat anda adalah orang beruntung yang pernah merasakan itu hehe..

11. Kami nakal tapi taat pada guru

Senakal-nakalnya kami waktu SD tetap kami patuh dan taat pada semua guru, kami nakal kemudian kami di hukum kami tidak marah karena hukuman itu semua berhak kami terima. Kami di jewer, di cubit kulit perut kami tapi tidak pernah kami melapoorkannya kepada orang tua, jika kami lapor kepada orang tua malah dapat bonus gaplok, kami sadar jasa guru sangat besar bagi kemajuan bangsa ini. Beda halnya dengan sekarang banyak guru yang di laporkan orang tua murid dengan dalih kekerasan, sungguh ironi.

12. Memasuki tahun ajaran baru semuanya serba baru

Sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat kita, menghadapi tahun ajaran baru orang tua siswa sibuk mencari sragam sekolah baru untuk anak-anaknya seperti, baju dan celana seragam, tas, sepatu, buku dan aksesoris lainnya semuanya serba baru. Tidak semua orang tua siswa mampu membelikan seragam baru untuk anaknya, ada banyak siswa yang orang tuanya tidak mampu membelikan saeragam baru pasa saat memasuki tahun ajaran baru termasuk saya, saya lebih sering mendapatkan seragam sekolah bekas sodara saya yang masih layak pakai, itupun saya bersyukur masih bisa bersekolah.

13. berebut tempat duduk di hari pertama masuk sekolah

Pengalaman saya waktu hari pertama masuk sekolah pada saat umur saya 6 tahun, pagi sekali saya di anter emak ke sekolah dan di sekolah sudah ramai anak-anak yang lain bersama ibunya, setelah saya dapat tempat duduk emak saya langsung pulang tapi sebagian siswa yang lain ada yang di tungguin sampai pulang sekolah dan ada juga yang nangis karena alasan yang tidak jelas, yaah namanya juga anak kecil harus banyak memaklumi.


13 kenangan jaman SD ini akan selalu di ingat dan takan terlupakan, semoga teman-teman yang membacanya merasa terbawa ke suasana lama saat masih SD, membayangkan semua hal itu terjadi kembali mungkin akan sangat menyenangkan. Alangkah beruntungnya kita yang lahir di tahun 90an dan besar di era milenials, kita merasakan itu semua sangat indah.

2 comments for "13 Kenangan Jaman SD yang Takan Pernah Terlupakan "

  1. nomor terakhir ane banget itu kang, dateng pagi justru biar ga dapat kursi paling depan atau pun belakang. ane selau suka sih kalau posisinya agak mundur dan di pojok. ntah bener apa enggak, meja sekolah menentukan prestasi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kayaknya angkatan kita semua pernah ngalamin gan hehe

      Delete