Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenangan masa kecil di bulan puasa yang selalu membekas dalam ingatan

Bulan ramadhan adalah bulan yang sangat spesial bagi kaum muslimin, dimana umat islam pada saat itu melaksanakan puasa satu bulan lamanya. Bulan puasa juga bulan yang penuh dengan kenangan indah. Orang-orang senantiasa menantikan kedatangan bulan yang mulia ini karena terdapat kemulian serta keberkahan di dalamnya.

Kenangan masa kecil kita pada saat bulan puasa tentunya adalah momen yang paling berharga, terdapat kenangan indah menghiasai hari-hari masa kecil kita kala itu. Jika tuhan berikan saya satu permintaan, saya ingin mundur kemasa kecil tepatnya dibulan ramadhan. Saya ingin ciptakan kenangan indah disetiap harinya yang nantinya momen berharga itu akan saya ingat dikala saya rindu bulan puasa.

Suasana kebersamaan dengan keluarga pada bulan puasa adalah hal indah yang tak ternilai, berkumpul sambil menunggu waktu magrib di hiasi canda tawa kebahagian sungguh momen yang tidak akan bisa terlupakan.

Seiring berjalannya waktu saya pun mulai beranjak dewasa, kehidupan berubah tidak seperti dulu lagi. Saya merasa ada banyak hal berharga hilang dalam kehidupan saya, terkhusus pada saat ramadhan seperti sekarang. Apakah teman-teman juga merasakan hal demikian ?

Berikut ini saya ingin tuangkan kegelisahan hati saya mengenai kenangan masa kecil kita pada saat bulan puasa, teman-teman yang lahir di tahun 90an/2000an awal pasti merasakan indahnya bulan puasa kala itu.

Kenangan masa kecil di bulan puasa yang selalu membekas dalam ingatan


Kenangan masa kecil di bulan puasa yang selalu membekas dalam ingatan

1. Ngabuburit

Ngabuburit ini adalah suatu kegiatan mengulur-ngulur waktu menunggu tibanya waktu magrib. Di indonesia sendiri ngabuburit sudah menjadi kebudayaan yang entah siapa orang yang pertama kali mencetuskan istilah tersebut.

Dulu diawal tahun 2000an yang kami lakukan pada saat ngabuburit adalah ngitungin mobil/motor yang melintas di jalanan, memang kurang kerjaan sih tapi momen itu asik dan menghibur sehingga tak terasa waktu mengalir begitu saja. Sampai sekiranya waktu magrib tinggal 30 lagi menit kamipun pulang karena waktu berbuka akan segera tiba.

Dan dimasa kini rasanya sudah tidak ada lagi hal demikian, GADGET yahh.. anak-anak sekarang lebih memilih berdiam diri dirumah dengan gadget digenggaman dibandingkan jalan keluar bareng temen (jalan disini ya bener-bener jalan kaki yah, bukan jalan kayak sekarang pake kendaraan bermotor) wahh.. betapa indahnya kala itu, beruntung yah kita pernah melewati masa keemasan itu.

2. Shalat tarawih

Shalat tarawih adalah shalat sunnah malam yang dikerjakan selepas shalat isya, siapa disini yang suka minta tanda tangan imam sehabis shalat tarawih ? kalau pernah berarti kita satu angkatan hehe..

Dulu sekolah memberikan satu buku khusus yang berisi kegiatan full selama bulan ramadhan, salah satunya shalat tarawih. Sebagai bukti bahwa kita mengikuti shalat tarawih sampai selesai maka wajib bagi kita untuk meminta tanda tangan imam sebagai bukti. Setelah shalat tarawih beres imam langsung diserbu anak-anak, kata imam "ngantri anak-anak" kami pun berbaris kebelakang sesuai intruksi, padahal kami dulu tarawih jarang ada yang full abis shalat isya malah perang sarung hehe.. bagian mau beres tarawih masuk lagi ke barisan.

Sudah beberapa tahun belakangan ini saya tidak lagi melihat hal yang dulu kita lakukan itu, saya terkadang merasa sangat rindu akan hal-hal tersebut tapi zaman sudah berubah.

3. Bangunin orang sahur keliling kampung

Di bulan puasa aktifitas kami banyak dilakukan dimalam hari dibandingkan siang hari, sehabis tarawih kami tidak langsung pulang kerumah melainkan begadang di mushola sambil tadarus atau begadang di salahsatu rumah teman sampai tiba waktunya sahur kami pun bergegas membawa pekakas apa saja yang bisa mengeluarkan bunyi. Kami biasanya membawa ember bekas cat, botol bekas kecap dan kentongan bambu, 3 alat perkusi itu sudah cukup untuk membangunkan orang sekampung (yang ketawa pasti ngerti nih..) eh ya lupa ditambah petasan hehe..

Tak jarang kita di buburak (di usir) karena terlalu dini membangunkan orang sahur, nmaun tidak ada satupun dari kami yang marah kita asik-asik aja sambil ketawa-ketawa. Barulah selesai bangunin sahur kami pulang ke rumah masing-masing untuk santap sahur.

4. Asmara subuh "tinggal kenangan"

Asmara subuh atau nyubuh kami menyebutnya kala itu adalah sebuah kebiasan jalan pagi selepas subuh beramai-ramai, dimana kabut masih tebal daun-daun meneteskan embunnya yang sejuk. Para muda mudi berbondong dari berbagai kampung menyusuri jalanan sejauh 4km yang masih kerikil tajam menuju pantai.

Pasti ada yang bertanya "kenapa disebut asmara subuh" perlu diketahui bahwa kala itu bukan hanya sekedar jalan sehabis subuh, melainkan ada banyak para muda mudi yang nyari gebetan sambil lirik sana sini dan ada juga yang sudah janjian ketemu ditempat tertetentu (backstreet lah kalau sekarang mah) itulah yang menjadikan moment kala itu sangat indah belum lagi disepanjang jalan antara geng kampung perang petasan. Tapi sekarang sepertimya sudah mulai hilang asmara subuh itu, jadi kangen dehh.

5. Nonton sinetron favorit sambil menunggu magrib

Nonton acara tv favorit menjadi kenangan masa kecil dibulan puasa yang selalu membekas dalam ingatan, waktu itu masih sedikit orang yang punya tv satu kampung itu bisa kehitung siapa saja yang punya tv. Untungnya saudara saya ada yang punya tv, jadi ketika males ngabuburit saya bersama saudara-saudara yang lain nonton acara tv favorit bareng-bareng.

Masih ingat sinetron ramadhan LORONG WAKTU itu adalah seri ramadhan favorit saya, masih membekas dalam ingatan saya sampai sekarang saat ustadz adin bilang "pak haji siap zidan siap, bismillahhirrahmanirrahim" sambil mencet tombol enter tuing-tuing-tuing... zidan sama pak hajinya hilang tiba-tiba muncul disuatu tempat. Wah saya merasa itu adalah seri ramadhan terepik saat itu, yang pernah mengalami hal yang sama seperti saya pastinya banyak dan pasti akan selalu teringat.

Masa kecil memanglah indah apalagi membahas kenangan di bulan puasa yang selalu membekas dalam ingatan, andai saja waktu itu sudah ada kamera seperti sekarang ini akan ada banyak moment penting yang akan saya abadikan untuk bernostalgia indahnya masa kecil dibulan puasa.



Post a Comment for "Kenangan masa kecil di bulan puasa yang selalu membekas dalam ingatan"