Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengalaman kerja di minimarket indomaret dan alfamart

Pengalaman kerja di minimarket indomaret dan alfamart


Pernah bekerja di salah satu retail terbesar di Indonesia, banyak suka duka yang telah di lalui, kali ini saya akan berbagi pengalaman selama bekerja di minimarket, mulai dari melamar sampai di terima kerja. Dan beberapa tips agar kerja kita tidak sia-sia alias tidak nombok.

Dimulai pada awal bulan desember 2013, saya mendapat info bahwa ada lowongan kerja minimarket  yang di selenggarakan di salah satu cabang minimarket di daerahku. Singkat cerita, dari sekitar 60 orang yang mengikuti seleksi hanya 12 orang saja yang lolos termasuk saya di dalamnya dan di suruh ke tangerang untuk mengikuti training.

Itu kali pertama saya menginjakan kaki di kota besar, tidak terbiasa dengan keramaian kota dan lalu lalang kendaraan. Selama satu minggu full kami di training di kantor cabanng, yang untungnya menyediakan mess bagi para calon pekerja yang sedang menjalani masa pelatihan/training.

Berangkat pagi pulang sore selama satu minggu, menerima setiap materi yang di berikan trainer kepada kami calon pekerja baru. Ada banyak pengetahuan baru yang saya dapat seputar dunia retail dan waralaba, satu minngu sudah kami mengikuti training ditambah 2 hari magang di lapangan.

Setelah kami di nyatakan lulus training dan tinggal menyelesaikan berkas-berkas yang di perlukan, agar segera bisa bekerja. Saya masih ingat sekali waktu itu, karena angkatan saya banyak jadi pembagian tempat kerja selesai sampai malam. Saya di tempatkan di daerah kebon jeruk jakarta barat, dan teman-teman saya yang lain menyebar ada yang ke daerah bandara, cengkareng, danmogoot, meruya kedoya dan daerah jakarta barat lainnya.

Pada waktu itu saya berharap agar di tempatkan di toko dekat rumah agar bisa pulang pergi. Dan akhirnya di tempatkan di daerah ibu kota, saya sampai pesimis pada waktu itu terlalu banyak ketakutan dalam diri saya. Sampai-sampai saya menghubungi orang rumah untuk meminta saran apakah saya lanjut atau tidak, dan jawaban orang rumah "baru juga jakarta, ga bakalan nyasar ke amrik" dengan bismillah dan tekad yang kuat akhirnya saya berangkat ke jakarta.

Di sinilah saya mulai segalanya, bertemu dengan kawan baru dan lingkungan baru. Toko tempat saya bekerja berbeda dengan yang ada di kampung, tokonya besar, halamannya luas, menjual buah dan sayuran segar, makanan siap saji, roti fresh dan masih banyak lainnya.

Baiklah saya akan mulai berbagi pengalaman kerja di minimarket.

1. Shift kerja di minimarket

Pada umumnya setiap toko hanya memiliki 2 shift, yaitu shift pagi dan siang atau shift 1 dan 2. Berbeda dengan toko 24 jam, dia memiliki 3 shift yaitu pagi, siang, malam atau shift 1, 2, dan 3.
Berbeda dengan shift kerja di pabrik, biasanya kalau pabrik satu minggu shift pagi satu minggu shift siang atau sebaliknya dan terus menerus seperti itu. Tapi di minimarket shift kerja kita random, dalam artian tidak menentu, kadang dua hari masuk pagi besoknya masuk siang besoknya masuk pagi lagi dan terus seperti itu, jadi tidak menentu, ini untuk toko yang hanya memiliki 2 shift.

Untuk toko 24 jam juga sama jadwal shiftnya tidak menentu, hari ini masuk pagi besoknya masuk siang, terus masuk pagi lagi besoknya masuk siang lagi. Terkadang juga khusus toko 24 jam abis masuk siang lanjut ke shift malem jadi kita langsung 2 shift sekaligus, yang datangnya siang nanti pulangnya besok paginya, mantap bukan hehe...

2. Jam kerja 

Menurut peraturan perundang-undangn bahwa jam kerja seorang karyawan yang bekerja 6 hari dalam seminggu jam kerjanya adalah 7 jam dalam satu hari dan 40 jam dalam seminggu. Sedangkaan untuk karyawan dengan 5 hari kerja dalam 1 minggu kewajiban bekerja mereka adalah 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam dalam 1 minggu.

Namun balik lagi, peraturan tak selalu sama dengan realita, kita punya slogan LOYALITAS TANPA BATAS ini yang membuat kita pulang tidak tepat waktu. Normalnya jika kita masuk shift pagi pukul 07:00 m;aka jam pulangnya pukul 15:00,  jika shift siang masuknya pukul 15:00 maka jam pulangnya pukul 23:00, jika shift malam masuknya jam 23:00 jam pulangnya pukul 07:00 itulah standarnya waktu kerja kita.

Tetapi yang sebenarnya terjadi di lapangan jauh berbeda dengan realita sesungguhnya, misalkan masuk pagi jam 7 yang harusnya pulang jam 3 sore kami bisa pulang jam 5 bahkan sampai magrib, itu di sebabkan beberapa hal seperti, habis pertukaran shift mengerjakan kebersihan rak dulu yang memang itu wajib, membereskan gudang yang tadinya rapi harus rapi kembali, atau membantu menurunkan barang jika berbarengan dengan jam kita pulang. Mau tidak mau kita harus membantu jika kita cuek dan tidak membantu kita akan di katain tidak punya loyalitas terhadap perusahaan dan akan mendapat perlakuan yang sama dengan tidak di bantunya kita saat datang barang nanti.

Apalagi saat audit berlangsung bisa-bisa kita pulang sampai malam termasuk yang masuk shift pagi, karena mencari revisian barang yang belum ketemu.

3. Bekerja sambil kuliah

 Bekerja di minimarket sambil kuliah itu bagus, tidak sedikit kawan saya yang bekerja di mini market sambil kuliah mengambil kelas karyawan. Karena jadwal kerja di minimarket sangat fleksibel gampang di atur jadi tidak begitu repot, tinggal kesiapan diri kita sendiri.

Menurut saya pribadi jika saya bekerja sambil kuliah saya tidak akan kuat dan tidak akan focus menjalaninya. Pulang kerja jangankan mau belajar atau buka-buka buku pelajaran, yang ada capek ngantuk ingin istirahat. Untik teman-teman yang mau bekerja sambil kuliah itu bagus, sabar aja kalau capek, pusing, lelah karena tak ada kesuksesan tanpa kerja keras.

4. Enakan kerja di indomaret atau alfamart

Pahit manisnya saya sudah merasakan bekerja di indomaret, kalau di alfamart saya kurang begitu tahu. Tapi saya memiliki beberapa teman yang bekerja di alfamart, kami sering bertukar fikiran sharing tentang masalah pekerjaan dan masalahnya kita sama NKL atau NBH lah yang menjadi momok bagi kami.

Berdasarkan pengalaman pribadi, bekerja di indomaret itu cepat naik jabatan jika kita kerjanya bener dalam artian kerja kita cekatan, rajin, tidak pernah mangkir kerja, peduli terhadap toko. Teman-teman satu angkatan saya baru kerja 6 bulan, 8 bulan sudah banyak yang naik jabatan jadi MD. Kalau saya sendiri naik MD setelah kontrak pertama habis langsung naik jabatan dan menjadi  karyawan tetap, dengar-dengar kalau di alfa itu agak susah kalau mau naik jabatan menjadi karyawan tetap.

5. Pengalaman buruk kerja di indomaret

Pengalaman terburuk selama saya bekerja di indomaret adalah, jika ada rolling personil toko. Jadi dalam satu area supervisor misalkan ada 7 toko dan 7 toko itu di tukar-tukar personilnya secara acak.
Ini yang selalu kepikiran di kepala saya, kekeluargaan yang sudah terjalin begitu lama yang sudah mengenal satu sama lain harus di pisahkan dengan alasan "bantu dulu toko itu sampai NBH nya seminimal mungkin" alasan klassik.

Saya sendiri merasakan itu beberapa kali, yang anehnya setiap ada toko kerampokan pasti saya yang di pindah kesitu, sudah dua kali itu terjadi pada saya, yang pertama ok saya mau pindah, tapi yang kedua kalinya saya nyerah dan memutuskan untuk resign secara baik-baik. Saya resign bukan karena saya takut rampok atau apapun itu, saya resign karena ada beberapa hal yang sudah saya pertimbangkan sejak lama yang tidak bisa saya share di sini.

6. Sistem kerja kontrak di indomaret

Untuk sistem kerja kontrak sendiri, ada yang kontrak 1 tahun ada yang 1,5 tahun jika kontrak itu habis biasanya ada kontrak kedua selama 1 tahun. Jika kontrak kedua habis ya sudah tidak ada lagi perpanjang kontrak, tapi tenang saja kerja di indomaret itu cepat naik untuk masalah jenjang karir, kebanyakan belum juga abis kontrak pertama sudah naik jabatan dan jadi karyawan tetap.


 7. Gaji pegawai indomaret

Indomaret adalah perusahaan besar dan bonafit sudah pasti mengikuti peraturan pemerintah, gaji pegawai indomaret mengikuti UMK masing-masing daerah. Dan perlu di ingat setiap tahunnya gaji di indomaret mengalami kenaikan dan itu yang di inginkan semua pegawai.

Gaji seorang pegawai kontrak seperti kasir dan pramuniaga adalah
a. Gaji pokok
b. Lembur (jika ada lemburan)
c. THR
d. Tunjangan (ada yang namanya tunjangan toko khusus, semua personil di toko khusus mendapatkan tunjangan ini, tidak begitu besar tapi lumayan untuk di tabung)

Gaji untuk seorang karyawan tetap seperti MD, ASISTEN, KEPALA TOKO adalah
a. Gaji pokok
b. Lembur (jika ada lemburan)
c. THR
d. Tunjangan (untuk MD ke atas ada yang namanya tunjangan jabatan+tunjangan toko khusus jika di tempatkan di toko khusus)

Setiap jabatan berbeda-beda gajinya, semakin tinggi jabatan semakin besar gajinya, apalagi kalau kepala toko ikut lemburan di hari raya  idul fitri mantap itu. Intinya cukuplah untuk biaya hidup satu bulan kedepan dan masih ada sisa banyak buat nabung, allhamdulillah saya sendiri sudah punya motor hasil kerja dari indomaret.


Tips saat interview di indomaret

Saya akan memberikan beberapa tips saat interview di indomaret yang sudah saya lakukan sendiri dan berhasil, berikut tipsnya

1. Sopan kepada pewawancara

Sambut pewawancara dengan senyuman, ingat senyuman bukan ketawa! bersikap sopan.

2. Jabat tangannya dengan erat

Jabat tangan si pewawancara dengan tegas sembari senyum kemudian sebutkan nama kita.

3. Duduklah dengan tegap

 Jangan dulu duduk sebelum di persilahkan duduk, jika si pewawancara mempersilahkan kita duduk barulah kita duduk. Cari posisi duduk senyaman mungkin, hindari duduk menyender ke belakang kursi dan hindari duduk membungkuk, duduklah dengan tegap.

4. Kontak mata

Lakukan kontak mata pada saat si pewawancara berbicara kepada kita, dengarkan dengan fokus sambil kita manggut-manggut.

5. Gerakan tubuh

Jangan terlalu banyak bergerak saat berwawancara, bergeraklah secukupnya seperti gerak tangan, manggut-manggut kepala itu sudah cukup. Hindari memainkan tangan seperti melingkarkan, memainkan kuku tangan dan sebagainya yang tidak di perlukan.

6. Berpakaian rapi 

Pakailah pakaian layaknya orang yang sedang melamar kerja, gunakan kemeja putih bisa tangan panjang ataupun pendek, celana bahan hitam bukan jins, jangan sampai kemeja dan celananya kebesaran bakalan tidak enak di pandang nantinya. gunakan sepatu berwarna gelap jangan gunakan sepatu dengan warna mencolok, jika ada gunakan sepatu fantopel.
Rambut rapi dan kelimis tidak boleh melewati daun telinga, tidak berjanggut dan berkumis, pakaian rapi di strika dan wajib wangi.

Itu yang saya lakukan saat saya wawancara di indomaret agar terlihat lebih profesional dan siap kerja, bisa coba kalian praktekan nanti, semoga bermanfaat :)

Post a Comment for "Pengalaman kerja di minimarket indomaret dan alfamart"